Menjadi Murid di Kyoto

2019年8月23日金曜日

Bahasa Indonesia

t f B! P L

Saya adalah warga negara Indonesia yang lahir di Jakarta. Saya sudah menetap di Kyoto selama 1 tahun dan 6 bulan di Kyoto sejak akhir bulan Maret 2018. Ini adalah pertama kalinya saya datang ke Kyoto. Sebelumnya saya pernah berlibur ke Tokyo dan Sapporo. Di Kyoto Institute of Culture and Language (atau disingkat sebagai KICL), saya mulai belajar dari level Mengengah 1 (中級1) jurusan Bahasa Jepang. Cita-cita saya untuk belajar di Jepang adalah untuk bekerja di Jepang.
Di level Menegah 1, saya mendapatkan banyak ilmu dan banyak tantangan.
Tantangan nya adalah menguasai Kanji (漢字) dan tata bahasa (文法). Ini adalah sesuatu yang saya harus selalu baca buku pelajaran nya sebelum diterangkan oleh guru. Kegiatan sehari-hari di sekolah adalah untuk belajar agar lulus Japanese Language Proficiency Test (JLPT), untuk melanjutkan ke Universitas ataupun untuk mendapatkan pekerjaan di Jepang. Di KICL pun, mereka akan selalu membantu murid-murid nya untuk bisa mencapai apa yang murid mau.
Di setiap level di KICL, akan selalu diberikan test dan ujian untuk dinilai kemampuan kita. Kita akan selalu diberikan tantangan untuk melanjutkan ke level selanjutnya. Sekarang saya sudah lulus JLPT N2 (Bahasa Jepang Business) dan saya akan mendaftarkan diri untuk mencoba mendapatkan kerja di Jepang. Saya juga telah lulus dari kelas Menengah 3 yakni (中級3).
Selain belajar di kelas kita juga ada kegiatan-kegiatan diluar sekolah yang akan ada kurang lebih setiap minggu. Kegiatan diluar sekolah bisa berbentuk pertemuan dengan para murid Jepang dari sekolah lain yakni (交流会), ataupun kegiatan sukarela dan ekstra kulikuler.
Contoh kegiatan sukarela adalah untuk membantu para juru masak untuk acara-acara unik di Kyoto, seperti Gion Matsuri (祇園祭り).

Gion Matsuri (祇園祭り). 
Di sekolah KICL, kita punya banyak fasilitas. Terutama fasilitas ekstra kulikuler. Extra kulikuler itu akan dibawa oleh orang Jepang. Ekstra kulikuler itu adalah group yang membuat murid-murid senang, seperti group Manga (漫画), group badminton, group bersepeda dan sebagai macam nya. Maupun kita tidak mengerti bahasa Jepang pada saat itu, tapi kalau kita ada passion dengan group nya, maka akan sangat menyenangkan. Fasilitas lain nya adalah, kita bisa belajar di perpustakaan dari Universitas nya.
Di sisi lain, Kyoto ada banyak objek wisata yang bisa dikunjungi. Contohnya adalah Paviliun Emas (金閣寺), Paviliun Perak (銀閣寺) dan Gion. Kultur di Kyoto berbeda dengan kota-kota lain di Jepang.

Tea Ceremony (茶道)
Diatas Dai Monji (大文字頂上)

Sejak saya datang ke Kyoto, saya telah mengunjungi banyak kuil-kuil dan klenteng-klenteng sekitar Kyoto dan Osaka. Meskipun kleteng-klenteng dan kuil-kuil terusia ratusan tahun, tapi kelihatan terawat dan bersih. Begitu juga dengan tempat dan hawanya sejuk maka banyak pengunjung yang dakat untuk melihatnya. Di Kyoto ada banyak kendaraan yang melayani rute kemana saja. Contohnya adalah Bus (
バス) dan kereta api (電車,地下鉄).
Kyoto adalah kota yang menyenangkan. Mereka dengan senang hati akan membantu kita meskipun mereka tidak memahami Bahasa Inggris ataupun Bahasa Indonesia.  Di Kyoto hawa tetap segar dan bersih, orang-orang ramah dan sangat teratur.
Untuk kalian yang mau belajar di Kyoto, ayuk segera mendaftarkan diri di Kyoto Institute of Culture and Language. Saya harap blog ini akan membawa banyak teman-teman baru ke Kyoto.
Salam Hangat,
William

Translate

Applications

入學募集要項

Popular Entries / 人気の記事

KICL Official Homepage

Facebook

QooQ